Surat Terbuka Buat Wakil Rakyat

Diposting oleh Arsyad Salam | Minggu, Februari 03, 2008 | | 1 komentar »


Rakyat Kecil Dilarang Miskin

Dengan segala hormat,

Dengan ini disampaikan kepada Bapak-Bapak bahwa kondisi bangsa saat ini sudah diambang kebangkrutan. Kebangkrutan ekonomi, moneter, sosial budaya serta kebangkrutan moral. Hilangnya sense of crisis di antara kita. Tak ada lagi yang menaruh hormat pada kedaulatan sendiri di atas tanah air NKRI.

Bapak-bapak.....
Mengapa rakyat merasa belum merdeka dalam arti yang sesungguhnya? Mengapa mereka kian menderita saja? Terhimpit dan terkapar kalah di tengah persaingan hidup yang kejam ini. Rakyat miskin seperti dicakar oleh kondisi hidupnya sendiri. Harga-harga kian menggila dan tak terkendali seperti nafsu berkuasa segelintir orang yang dimabuk setan.

Mengapa pak, mengapa ini semua terjadi. Rakyat banyak susah cari makan. Ada yang makan nasi aking. Ada yang makan umbi hutan. Makanan yang tak pernah terbayangkan akan jadi pengisi perut di saat-saat seperti ini. Padahal dulu di masa Soeharto berkuasa (yang katanya kejam itu) negara kita pernah mendapat penghargaan dunia karena swasembada pangan. Kini kita harus mengemis-ngemis kedelai (bukan keledai) dari luar negeri. Inikah buah reformasi? Atau mungkin salah urus yang parah?

Pak... di luar banyak rakyat yang antri. Antri minyak tanah, berobat di rumah sakit karena demam berdarah. Apakah bapak melihat dan menyimak itu semua. Lihatlah baik-baik pak.. maka bapak akan tahu bagaimana susahnya hidup rakyat sekarang.

Bapak-bapak yang mulia..
Kemiskinan rakyat sekarang hanya ada dalam angka-angka statistik dengan kurve yang menunjukkan kenaikan terus-menerus. Kemiskinan hanya terdengar di seminar, rapat-rapat dan ceramah-ceramah politik. Jangan lupa, kemiskinan dapat menyebabkan orang berbuat jahat. Kriminal dan rupa-rupa kekufuran lainnya.

Atau jangan-jangan benar apa yang dikatakan Gunawan Mohammad, bahwa kemiskinan adalah proyek percontohan kemalangan ?

Maafkan saya pak.. bukannya saya menggurui bapak-bapak, tapi cobalah dengar hati kecil rakyat. Dengar jeritan mereka... dengan begitu bapak akan merasakan bagaimana rakyat kecil bertahan hidup di zaman yang kian primitif ini...

Melihat kondisi ini mungkin ada baiknya bila pemerintah mengeluarkan satu beslit yang isinya ”Rakyat kecil dilarang miskin”. Bagaimana pak?

Semoga surat ini mendapat perhatian dan maafkan atas kelancangan saya..

Tetaplah kritis dan berpikir merdeka

Salam


NB: di Maluku Polisi dan TNI bentrok lagi. Tentara dan polisi kita masih kayak anak kecil saja kelakuannya. Sungguh memalukan...

1 komentar

  1. Wing // 3 Februari 2008 pukul 23.09  

    Ada yang salah dengan negara kita Pak. Banyak orang pandai, negara kita kaya, tetapi kita tidak bisa berbuat hal besar. Reog Ponorogo ditiru Malaysia, seluruh penduduk marah, padahal kita dulu memasyarakatkan pencak silat kemana-mana tidak laku. Kini ada yang tidak dipasarkan tapi laku, malah marah. Kalau lebih terkenal miliknya Malaysia, karena mereka pinter memasarkan dan mengemas, sedangkan kita tidak pernah berbuat apa-apa.

    Saya punya beberapa ide untuk memperbaiki negara kita Pak. Silakan tengok saja di http://maswing.wordpress.com ya Pak. Saya tunggu dan salam kenal kembali. Terima kasih.