Indonesia Negeri Sejuta Bencana

Diposting oleh Arsyad Salam | Rabu, Desember 26, 2007 | | 0 komentar »


Bencana tanah longsor yang terjadi di Jawa Tengah Rabu (26/12/07) yang menelan korban ratusan jiwa itu kian menambah panjang daftar malapetaka yang terjadi di Republik ini. Belum lagi bencana lainnya baik akibat fenomena perubahan alam maupun akibat keserakahan kita. Maka hari hari ini pun kosa kata dalam bahasa keseharian kita terus berkutat pada banjir, tanah longsor, angin puting beliung, gempa bumi dan lain-lain.

Kita tidak menyoal perihal bencana yang terjadi di luar kuasa kita. Yang menjadi soal adalah bencana-bencana yang sebenarnya dapat diprediksi jauh hari sebelumnya. Misalnya banjir dan tanah longsor. Mengapa pemerintah cenderung hilang akal menghadapi hal seperti itu? Mengapa pemerintah selalu terlambat mengantisipasi bencana2 yang gejalanya tampak terang benderang?. Kita selalu dibuat sibuk dan menyibukkan diri setelah bencana terjadi bukan melakukan pencegahan yang baik sebelum malapetaka mendera kita.

Tengoklah kasus naiknya air laut di Jakarta Utara beberapa waktu lalu. Bencana itu sebenarnya telah diprediksi jauh sebelumnya. Hanya karena kurangnya kepekaan pemerintah ditambah sikap masa bodoh warga, akhirnya bencana itu memporak-porandakan ibukota.

Maka yang tampak kemudian adalah sebuah karikatur mengenai wajah bangsa kita kini. Pemerintah tidak peka. Rakyat tak lagi peduli terhadap lingkungan dan selalu bertopang pada bantuan pemerintah. Yang terjadi adalah saling menyalahkan. Rakyat menyalahkan pemerintah. Sementara itu pemerintah selalu menjadikan minimnya dana sebagai kambing hitam.

Melihat penanganan bencana yang terkesan tiba masa tiba akal itu, kitapun menjadi iri jika menengok penanganan bencana serupa oleh negara-negara tetangga kita. Pemerintah di negeri jiran sangat tanggap membaca tanda2 bencana dan cekatan dalam menangani bencana yang terjadi di sana. Dan kita ???

Dan kitapun kian prihatin manakala mendapat gelar negeri sejuta bencana. Bukan hanya bencana alam, tapi juga bencana-bencana lainnya. Bencana korupsi, hilanganya rasa persekutuan bersama, bencana narkoba dan bencana hukum dan peradilan di republik tercinta ini..... Wallahualam Bissawab. (**)

0 komentar